KENANGAN
PUTIH ABU-ABU
Di
suatu pagi yang cerah. Mentari pun mulai memancarkan sinarnya. Burung-burung
pun terlihat berkicau dengan riang menyambut datangnya sang surya. Terlihat
para siswa dan siswi sedang berbaris dengan rapi untuk mengikuti Upacara
Pembukaan LOS (Layanan Orientasi Siswa) yang diselenggarakan di SMK
ADHIKAWACANA Surabaya. Termasuk juga Rastina Fanny Wirawan, yang biasanya akrab
dipanggil Fanny. Fanny adalah lulusan dari SMPN 27 Surabaya.
Pembacaan
do’a pun sudah berakhir. Pertanda upacara pembukaan telah berakhir. Siswa dan
siswi memasuki ruang kelas mereka dan dipandu dengan Kakak seniornya masing-masing.
Fanny memasuki ruang kelasnya, yaitu X Akuntansi 3.
“Kira-kira nanti aku
duduk sebangku sama siapa ya?” gumam Fanny dalam hati.
Dari kejauhan nampak seorang anak cowok yang mengejar
fanny.
“Fan..Fanny!”
“Loh kamu Rifaldo Setya
Arjuna? Apa kabar? Kamu sekolah disini juga do?”
“Ih kamu ini fan.
Daritadi dipanggil nggak ngerespon!” gerutu aldo yang marah sama fanny.
“Hehe iya maaf ya do.
Aku tadi nggak dengar kalau kamu manggil. Eh iya kamu belum jawab pertanyaan ku
tadi do” sahut fanny dengan ketawa.
“Hmm kebiasaan. Kabarku
alhamdulillah baik-baik saja fan. Iya aku masuk ke sekolah ini juga fan.
Kabarmu sendiri bagaimana fan?” jawab aldo.
“Kabarku juga
alhamdulillah baik-baik saja do. Kalau gitu ayo masuk ke kelas. Kakak senior
kita udah nungguin tuh?” ajak fanny.
Mereka
berdua pun segera memasuki kelas.
Aldo
adalah sahabat karib fanny sejak kecil. Waktu itu aldo pindah rumah karena
perusahaan tempat ayah aldo bekerja mengharuskan untuk pindah ke Luar kota. Sehingga mereka lost contact dan lama tak bertemu. Tak
disangka kalau mereka akan dipertemukan di tempat sekolah barunya. Fanny dan
aldo pun duduk sebangku.
Jam
dinding menunjukkan pukul 09.30, tanda para peserta LOS akan istirahat. Fanny
dan Aldo pun segera menuju ke Kantin.
“Fan, kamu mau makan
apa? Mie ayam sama Es teh kan pastinya?” Goda aldo dengan mengerlingkan mata
kirinya.
“Ih kamu. Ternyata kamu
masih ingat ya makanan sama minuman kesukaan ku. Iya deh aku pesan itu saja”
Sahut fanny.
“Yah jelas aku ingat
lah. Ya sudah kalau begitu. Aku pesan ke ibu nya dulu ya. Kamu tunggu di meja
yang kosong yang ada di pojok itu saja fan” sahut aldo.
“Oke doki” jawab fanny.
Setelah memesan makanan dan minuman aldo langsung
berjalan menghampiri fanny.
45 menit berlalu.
Makanan yang mereka pesan akhirnya datang.
Bel sekolah pun berbunyi. Pertanda jam istirahat pun
telah selesai. Fanny dan aldo pun segera memasuki ruang kelas. Ketika Fanny dan
aldo sedang bersenda gurau di bangku mereka, tiba-tiba dua orang cewek
menghampiri mereka.
“Hai. Kenalin aku Syifa.
Boleh kita gabung?”
“Eh hai juga. Iya
kenalin juga aku Fanny. Boleh kok gabung saja. Kita malah senang kalau kalian
gabung” sahut fanny dengan senyum ramahnya.
“Bener itu. Gabung saja
biar rame. Ngomong-ngomong kenalin juga aku Aldo”
“Ehmm.. makasih ya
fanny, aldo sudah mau menerima kita buat gabung. Eh kenalin juga aku Firda”
“Iya sama-sama Firda”
kata fanny.
Bel sekolah berbunyi. Anak-anak segera membereskan alat
tulis mereka dan segera pulang. Keesokan harinya, aldo menjemput fanny untuk
berangkat ke sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah mereka berpapasan
dengan Firda dan Syifa. Akhirnya mereka menuju ke kelas bersama-sama. Hari ini
memasuki kegiatan LOS yang ke dua. Kakak senior mereka memberikan tugas untuk
membentuk satu kelompok empat orang. Tugas yang diberikan adalah membuat salah
satu kerajinan dari bahan bekas. Fanny mengajak Aldo, Firda dan Syifa untuk
membentuk satu kelompok.
“Eh teman-teman kita
kan pas empat orang, jadi kita bentuk satu kelompok saja ya? Gimana? Setuju
nggak?” ajak fanny
“Iya terserah kamu saja
fan. Kita mah ikut saja-saja” kata firda sambil melirik syifa.
Pembentukan kelompok pun telah selesai. Mereka berempat
mempunyai rencana, sepulang sekolah nanti mereka akan mencari barang bekas
bersama-sama. Mereka berencana akan mencari barang bekas di sekitar daerah
keputih.
bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak bergegas untuk
pulang. Fanny dan teman-temannya segera menuju ke tempat tujuannya untuk
mencari barang bekas.
“Kita pilih bahan bekas
apa?” tanya fanny
“Pilih bungkus kopi sachet saja fan”
Setelah berbincang-bincang agak lama. Mereka akhirnya
sepakat untuk mengumpulkan bungkus kopi yang akan dibuat kerajinan hiasan meja.
Setelah selesai mengumpulkan bungkus kopi dan sekiranya telah cukup akhirnya
mereka pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan
harinya, mereka berencana akan bekerja kelompok untuk membuat hiasan dari bahan
bekas. Fanny pun mengirimkan Message ke
teman-temannya untuk bekerja kelompok dirumahnya. Karena hari ini bertepatan hari
minggu. Jadi, mereka bisa menyelesaikan tugas mereka sampai selesai.
“Teman-teman hari kerja
kelompok di rumah ku ya. Jam 09.00 ya. Oh ya rumahku di jalan Kalikepiting no.
101. See you” message yang dikirim fanny untuk teman-temannya.
Jam 09.00 pun telah tiba. Teman-teman fanny sudah
berkumpul di rumah fanny.
“Assalammualaikum.
Fanny!”
“Waalaikumsalam, eh
kalian sudah datang. Yuk sini silahkan masuk anggap saja di rumah sendiri” ucap
fanny.
Mereka segera mengerjakan tugas kelompok. Meskipun
sedikit diselingi dengan senda gurau akibat ulah kejailan Aldo. Dan pada
akhirnya kerajinan mereka telah selesai dengan waktu selama 4 jam.
“Yeay.. akhirnya
selesai juga” teriak aldo.
“Ih kamu mah nggak
ngapa-ngapain do. Wlee” sahut Firda menggoda
“Sudah-sudah jangan
bertengkar. Ini yang bawa kerajinannya siapa?” tanya syifa
“Gimana kalau kamu saja
yang bawa fan?” tanya syifa lagi.
“Ehm ya sudah deh aku
yang bawa” jawab fanny.
Jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Aldo, Syifa dan
Firda pun berpamitan untuk pulang. Karena waktu sudah sore dan cuaca nya pun
sudah tidak bersahabat lagi di karenakan cuaca pada hari itu sangat mendung dan
di perkirakan akan segera turun hujan.
“Fan, kita pamit pulang
dulu yaa. Oh iya kerajinannya besok jangan lupa dibawa ya fan?” ujar firda
“Iya fan jangan lupa
loh. Biasanya kan kamu pelupa” sahut aldo menggoda fanny.
“Ih kamu resek banget
sih do. Iya-iya besok aku bawa kerajinanya. Tenang saja” jawab fanny sambil
memukul pundak aldo
“Ya sudah kita pulang
dulu ya fan. Bye. See you” ucap aldo,
firda dan syifa secara serempak
“Iya take care ya kawan-kawan” jawab Fanny
dengan senyum ramahnya
Pagi sudah mulai datang. Sinar mentari pun mulai menembus
jendela kamar Fanny. Fanny pun segera bergegas pergi ke sekolah tak lupa juga
dia membawa kerajinan hasil karya kelompoknya. Sesampai di gerbang sekolah
Fanny berpapasan dengan Aldo.
“Pagi fanny” sapa aldo
“Eh pagi juga. Tumben
banget manis ke aku?” jawab fanny
“Hehe iya dong. Sini
aku bantuin bawa kerajinanya” sahut Aldo
Akhirnya mereka bersama-sama masuk ke dalam kelas.
Sesampainya di kelas, anak-anak pun mulai ramai memperbincangkan hasil karya
kerajinan kelompoknya masing-masing. Begitu pun juga kelompok Fanny. Ketika
Fanny dan teman-temannya sedang berdiskusi, tiba-tiba Sarah dan the genk nya menghampiri mereka. Sarah
adalah salah satu teman sekelas Fanny yang dari awal tidak suka dengan Fanny.
“Iuh.. hasil kerajinan
apa ini? Jelek banget!” bentak sarah
“Terus kalau punya kita
jelek kenapa? Masalah buat kamu?” sahut firda
“Sudah-sudah jangan
berantem. Kamu juga sarah! Ngapain sih kamu sukanya gangguin Fanny? Emangnya
Fanny punya salah apa sama kamu?” jawab Aldo
Akhirnya Sarah dan the
genk nya pergi dan tak menghiraukan omongan Aldo. Aldo pun menasihati Fanny
agar dia lebih sabar lagi menghadapi Sarah.
“Fan kamu tidak apa-apa
kan? Kamu yang sabar ya? Jangan di masukkan ke hati omongannya Sarah. Nggak
penting fan” ucap Aldo
“Iya do. Aku sabar kok.
Mungkin dia Cuma bercanda saja” jawab Fanny dengan senyum kecil.
Bel berbunyi. Kakak senior pun mulai ke kelas dan
memeriksa hasil kerajinan satu persatu. Kerajinan yang diperiksa pertama adalah
kerajinan milik kelompok Fanny. Setelah di periksa semuanya hasil kerajinan
yang nilainya paling tinggi adalah milik kelompok Fanny. Dan seperti biasa,
Sarah mulai mencaci maki Fanny karena kelompok Fanny yang mendapat nilai paling
tinggi.
“Nggak usah bangga dulu
deh Fan! Belum tentu kerajinan mu itu paling bagus. Mungkin saja kakak senior
itu kasihan ngeliat kelompok mu. Jadinya kelompok kamu dikasih nilai paling
tinggi!” ucap Sarah.
“Kamu itu kenapa sih
Sar? Aku punya salah apa sih sama kamu?” jawab Fanny dengan meneteskan airmata
“Nggak usah sok baik
deh Fan! Pakai acara nangis segala! Hapus tuh airmata buaya kamu!!” sahut Sarah
“Sudah cukup Sar! Kamu
sudah keterlaluan sama Fanny!” ujar Aldo dengan wajah emosi.
Fanny
pun pergi dan berlari menuju taman sekolah dan disusul oleh Syifa dan Firda.
Dan aldo pun juga mulai menyusul Fanny di taman.
“Fan? Kamu nggak
apa-apa kan? Kamu jangan nangis lagi dong” rayu firda
“Aku nggak apa-apa kok
teman-teman. Aku Cuma bingung saja kenapa sih Sarah selalu benci sama aku?
Sebenernya aku punya salah apa sama dia?” tutur Fanny
“Sudahlah nggak usah
dipikirin omongannya Sarah” Kata Aldo
“Iya fan. Benar itu
kata Aldo. Sudah jangan dipikirin omongannya Sarah mungkin dia syirik saja sama
kamu fan” ucap Syifa
“Hmm iya makasih ya
teman-teman” jawab Fanny
Setelah kejadian itu Sarah makin kesal dan
benci sama Fanny. Tetapi Fanny tak menghiraukannya. Fanny tetap baik kepada
Sarah.
Hari ini pulang sekolah
di percepat di karenakan guru-guru akan mengadakan rapat. Seperti biasa Fanny
dan teman-temannya pulang bersama-sama dengan mengendarai motor. Ketika sampai
di depan gerban, Fanny melihat Sarah yang belum di jemput oleh kakaknya.
“Sar, kamu belum
dijemput? Pulang bareng kita saja?” ajak Fanny
“Nggak usah sok baik
deh!” jawab Sarah dengan nada yang tinggi.
“Sudahlah fan, ngapain
sih kamu masih baik ke dia? Yuk pulang saja, tinggalin dia disini saja” sahut
Aldo
“Ya sudah deh. Aku
pulang duluan ya Sar” ucap Fanny
Fanny sampai ke rumah dengan keadaan wajah yang murung.
Dan Fanny masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam
“Fanny kamu kenapa nak?
Masuk ke rumah tanpa ucap salam?” tanya ibu
“Eh iya bu maaf.
Assalamualaikum bu. Iya bu Fanny lagi ada masalah sama teman sekelas Fanny.
Fanny juga nggak tahu salah fanny ke dia itu apa sampai-sampai dia benci ke
Fanny” jawab fanny
“Oalah masalah itu toh.
Ya sudah kamu sabar saja. Kalo ada yang benci jangan dibales dengan benci. Kamu
harus tetap baik sama dia. Ya sudah jangan dipikiri lagi. Kamu ganti baju lalu
makan ya nak” nasihat ibu kepada Fanny
“Iya bu” jawab Fanny
Setelah mendengar nasihat ibunya , Fanny langsung masuk
ke dalam kamar nya dan segera ganti baju nya lalu makan. Tak lama kemudian,
dari luar ada seorang bapak-bapak yang berteriak meminta tolong. Dan Fanny pun
segera keluar untuk mencari penyebab bapak tersebut berteriak.
“Bapak kenapa berteriak
minta tolong?” tanya Fanny dengan wajah penasaran.
“Di seberang jalan sana
ada anak gadis yang kecelakaan nak” jawab bapak tersebut dengan tergopoh-gopoh
“Astaghfirullah. Ayo
pak mari kita tolong” sahut Fanny
“Ayo nak!” jawab bapak
tersebut
Setelah sampai di seberang jalan. Fanny langsung melihat
anak gadis yang kecelakaan tersebut. Fanny sangat kaget. Ternyata anak gadis
yang kecelakaan itu adalah Sarah teman sekelas Fanny.
“Astaghfirullah pak!
Ini teman saya. Sebentar pak saya panggil kan taksi untuk membawa Sarah ke Rumah Sakit” sahut Fanny
“Iya nak. Cepat ya!”
jawab bapak tersebut
45 kemudian Fanny berhasil memanggil taksi. Pak sopir
taksi dan bapak-bapak itu langsung mengangkat tubuh Sarah yang sudah pingsan ke
dalam taksi. Tak lupa Fanny mengucapkan terima kasih kepada bapak tersebut dan
segera membawa Sarah ke Rumah Sakit. Setelah sampai di RS. Dr. Soetomo Sarah
pun langsung ditangani oleh dokter. Kemudian Fanny menelpon ibu Sarah.
Satu jam kemudian ayah
dan ibu Sarah sudah datang di Rumah Sakit. Dokter pun keluar dari ruang UGD dan
memanggil orangtua Sarah untuk membicarakan penyakit Sarah.
Orangtua Sarah keluar
dari ruang dokter itu dan memanggil Fanny.
“Nak Fanny terima kasih
banyak ya sudah membawa Sarah ke Rumah Sakit” ucap ayah Sarah
“Iya pak sama-sama.
Sarah nya sakit apa pak?” tanya Fanny
“Sarah tidak apa-apa
kok nak. Cuma pergelangan tanga kirinya dia retak” jawab ibu Sarah
“Syukur Alhamdulilah
kalau Sarah tidak kenapa-kenapa. Kalau begitu saya pamit pulang pak bu” sahut
Fanny
“Iya nak. Hati-hati
dijalan ya” jawab ayah dan ibu Sarah.
Keesokan harinya Fanny masuk sekolah dengan wajah murung.
“Kamu kenapa fan? Nggak
biasanya kamu murung kayak gini?” tanya Aldo
“Aku khawatir sama
Sarah do” jawab Fanny
“Memangnya Sarah
kenapa?” tanya Firda dengan wajah penasaran.
“Kemaren sore Sarah
kecelakaan di seberang jalan dekat rumahku” jawab Fanny
“Astaghfirullah. Terus
sekarang keadaannya gimana Fan?” sahut Syifa dengan wajah kaget
“Keadaannya
alhamdulillah nggak terlalu parah, Cuma tangan kirinya saja yang retak” jawab
Fanny
“Gimana kalau nanti
pulang sekelah kita jenguk Sarah?” Lanjut Fanny
“Boleh itu. Kita
setuju” jawab Aldo, Firda dan Syifa secara serempak
Ketika bel pulang sekolah berbunyi, mereka berempat
segera menuju ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, ternyata Sarah
sudah siuman.
“Assalamualaikum” ucap
mereka berempat ketika mengetuk pintu kamar rumah sakit sarah.
“Waalaikumsalam. Eh
teman-temannya Sarah ya? Ayo silahkan masuk” Jawab ibu Sarah
Mereka masuk dan menemui Sarah
“Hai Sar, apa kabar?
Sudah membaik kan?” kata fanny
“Iya fan. Aku baik kok.
Aku minta maaf ya. Aku sadar selama ini aku sudah benci sama kamu. Aku salah
menilai kamu selama ini. Aku mau berteman sama kalian” jawab Sarah
“Nah gitu dong. Baik
kan. Kan enak” sahut aldo
“Iya Sar, aku sudah
maafin kamu kok. Aku senang kalau kamu mau berteman dengan aku” sahut Fanny
“Yeay jadi sekarang
kita 5 orang. Pasti rame dong” teriak Aldo
Matahari mulai tenggelam. Fanny dan teman-temannya pun
berpamitan kepada orangtua Sarah. Keesokan harinya Sarah sudah masuk sekolah.
Fanny dan teman-temannya pun senang banget
“Loh Sarah kamu sudah
masuk?” teriak Fanny
“Iya nih Fan, aku
kangen sama sekolah. Pengen ketemu sama kalian” goda Sarah
“Haha pastinya pengen
ketemu aku ya Sar” ledek Aldo
“Aldo PD banget sih”
sahut Firda
Akhirnya mereka masuk ke kelas bersama-sama. Fanny
bahagia bisa berdamai dengan Sarah. Fanny juga bersyukur bisa mempunyai 4 orang
sahabat yang selalu ada buat dia. Dan mereka bersahabat selamanya........
Diatas adalah salah satu kreatifitas ku dalam membuat Cerpen. disisi lain aku juga bisa menggambar. ini adalah salah satu contoh gambaranku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar